Rabu, 22 Mei 2013

Berapakah Lingkar Perut Normal yang Jauh dari Obesitas?


Berapakah Lingkar Perut Normal yang Jauh dari Obesitas?

Sumber:--->DUNIA IBU, by:--->•   Elga Windasari
Merasa nggak gemuk? Jangan salah persepsi dulu, Bu. Ukuran lingkar perut di atas normal ternyata juga salah satu tanda obesitas yang beresiko pada diabetes, lho.
obesitas beresiko diabetes 1
Obesitas Beresiko Diabetes
Sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang mengalami obesitas, lebih beresiko menderita berbagai penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan jantung koroner. Tapi, ada juga satu resiko penyakit yang nggak boleh dilupakan, yaitu diabetes. Nah, sayangnya, mayoritas orang nggak sadar mereka mengalami obesitas karena merasa dirinya nggak gemuk atau memiliki berat badan berlebih. Sebuah studi DKI yang dilakukan pada 2006 mendapatkan data yang cukup mengejutkan, yaitu sekitar 53,6% perempuan di Jakarta ternyata mengalami obesitas.
“Untuk mengetahui apakah seseorang menderita obesitas atau tidak, bisa dilihat dari Indeks Massa Tubuh atau IMT-nya. Kalau IMT mereka sudah di atas 25 kg/m2, bisa dipastikan orang tersebut menderita obesitas,” jelas dr. Dyah Purnamasari, SpPD, Staf Divisi Metabolik Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Cara menghitung IMT adalah dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan kuadrat, dalam ukuran meter. Seseorang yang IMT-nya normal, memiliki nilai antara 18,5 kg/m2 sampai 25 kg/m2.
Nggak hanya IMT, obesitas atau nggaknya seseorang juga bisa dilihat dari ukuran lingkar perutnya. Pernah melihat orang yang tubuhnya nggak terlalu gemuk, tapi memiliki lingkar perut yang besar? Bisa jadi orang ini juga menderita obesitas meski nggak terlihat terlalu gemuk. Menurut dr. Dyah, orang yang memiliki lingkar perut di atas 80 cm, sudah masuk dalam kategori obesitas. Berdasarkan studi DKI tahun 2006, sebanyak 59,4% perempuan di Indonesia mengalami hal ini. dr. Dyah menjelaskan, lingkar perut yang terlalu besar malah lebih berbahaya untuk kesehatan. “Perut yang memiliki lemak berlebih menyimpan toxic atau racun yang justru lebih berbahaya bagi kesehatan jantung dan menganggu peredaran darah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar